Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Sumatera Selatan (Sumsel) menargetkan laba lebih tahun ini meningkat sehingga memberikan konstribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) berupa deviden. Direktur Utama BPR Sumsel, Marzuki mengatakan tahun lalu BPR berhasil membukukan laba Rp 5 miliar dan menekan kredit macet (NPL) dari sebelumnya 38 persen menjadi 24,2 persen.
"Tahun ini kita targetkan menekan NPL menjadi satu digit," ujarnya di sela syukuran HUT BPR ke 12 tahun, Selasa (21/1/2020).
Marzuki mengatakan BPR Sumsel berhasil menorehkan kinerja baik dari sebelumnya bank di bawah pengawasan insentif oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menjadi bank yang diawasi secara normal. Marzuki mengatakan BPR menargetkan tahun ini bisa menyalurkan kedit Rp 54 miliar dan menorehkan laba di atas Rp 6 miliar. Tahun 2018 lalu BPR berhasil menyalurkan dana Rp 42 miliar kepada 260 nasabah. Sementara itu tahun 2019 BPR berhasil menyalurkan pembiayaan Rp 49 miliar dengan 460 nasabah. "Semoga di usia BPR ke 12 tahun BPR bisa merealisasikan semua action plan yang direncanakan," harapnya.
Marzuki mengatakan BPR memiliki tiga layanan yakni kredit produk, modal kerja dan kredit investasi untuk pelaku usaha. Kredit multiguna melayani PNS, pegawai swasta, BUMD, BUMN yang bisa untuk pembelian kendaraan, rumah, kebutuhan anak sekolah dengan tenor hingga 10 tahun dan bunga tetap 12-15 persen flat hingga pembiayaan selesai. "Kita sediakan pembiayaan mulai Rp 5 juta hingga Rp 5 miliar," ujarnya.